Produksi
Produksi adalah proses
untuk mengubah persediaan barang atau sesuatu yang ada menjadi barang baru,
atau bisa disebut sebagai kegiatan untuk menghasilkan sesuatu barang ataupun
jasa.
Pasar
Pasar adalah salah
satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur
dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah
seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah
pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran.
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan.
Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga
orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari
dua belah pihak.
Pasar memiliki beberapa jenis,
diantaranya adalah:
-
Pasar
Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani:
monos, satu + polein, menjual) adalah salah satu jenis pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker),
seorang monopolis atau penjual ini dapat menaikan atau mengurangi harga dengan
cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian
atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut
atau —lebih buruk lagi— mencarinya dipasar gelap (black market).
- Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang
hanya terdapat beberapa penjual didalamnya. Istilah beberapa penjual ini,
jumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh penjual sangat kecil, dan
tidak ada penjual yang berkuasa segala-galanya.
- Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna
terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-sama telah mengetahui keadaan
pasar. Barang yang diperjualbelikan dalam pasar persaingan sempurna homogen
(sejenis). Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak bebas menentukan
harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Pasar persaingan sempurna
adalah keadaan di mana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga.
Harga yang telah terbentuk merupakan hasil dari mekanisme pasar berdasarkan
jumlah permintaan dan penawaran.
Konsep
Pendapatan
Dibawah ini adalah beberapa konsep
pendapatan:
- GDP
( Produk Domestik Bruto )
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product)
merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara
yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang
belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
- GNP (
Produk Nasional Bruto )
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau
PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.
- Pendapatan
Nasional Neto ( NNI )
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah
pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima olehmasyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh
dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang
bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak
hadiah, dll.
-
Pendapatan Perseorangan ( PI )
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang
bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya.
- Pendapatan
yang Siap Dibelanjakan ( DI )
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan.
Metode
Perhitungan.
Terdapat 3 pendekatan metode perhitungan:
-
Pendapatan Nasional dari Pendekatan Produksi ( Product
Approach )
Dengan pendekatan produksi,
penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data
tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa untuk suatu periode tertentu
dari semua unit produksi yang menghasilkan barangbarang dan jasa-jasa tersebut.
Jadi pendapatan nasional menurut
pendekatan produksi adalah jumlah nilai tambah semua barang dan jasa selama
satu tahun. Barang dan jasa yang dimaksud adalah barang terakhir (final goods)
atau barang jadi (finished goods), artinya barang yang langsung dapat diterima
konsumen.
-
Pendapatan
Nasional dari Pendekatan Pendapatan ( Income Approach )
Ditinjau dari pendekatan pendapatan,
penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data
pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga keluarga. Atau dengan cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu
masyarakat selama satu tahun. Pendapatan ini berupa sewa, upah dan gaji, bunga,
dan laba usaha.
- Pendapatan
Nasional dari Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach )
Pendekatan pengeluaran, dengan cara
menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan
pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh
empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara
nilai ekspor dikurangi impor ().
Keterbatasan
Perhitungan PDB
Semua negara yang ada di
dunia menghitung PDB untuk mengukur tingkat kinerja perekonomiannya. Namun,
data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak
dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam
menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara.
Masalah
PDB.
Permasalahan PDB terletak
pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun
ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.
Keterbatasan
Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan
memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah
tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti
penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk
dalam perhitungan PDB.
Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat
undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya. PDB tidak selalu mencerminkan
ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mengukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara,PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga.
PDB hanya mengukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara,PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga.
PDB tidak mencerminkan
pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah
pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau
tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan
sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain
perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang
terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.
Referensi: