Nama : Aditya Dian Pradana
Kelas : 4KA32
NPM :
10112226
Kelompok : 1
Pengertian E-Commerce
E-Commerce
atau dapat disebut juga sebagai perdagangan elektronik merupakan suatu hal yang
dapat berkaitan dengan penjualan, pembelian atau transaksi keuangan lainnya
namun dihubungkan melalui media internet.
Dalam
dunia perdagangan global sa’at ini, transaksi elektronis adalah suatu hal yang
tidak mungkin terhindarkan. Electronic Commerce (E-Commerce) adalah suatu
contoh produk dari kemajuan Teknologi Informasi,dimana transaksi bisnis tidak
lagi dilakukan secara konvensional, yang mengharuskan pembeli berinteraksi
langsung dengan penjual (secara fisik) atau adanya keharusan menggunakan
uang tunai (cash). Tetapi penjual diwakili oleh suatu sistem yang melayani
pembeli secara online dengan melalui media jaringan komputer. Dalam
melakukan transaksi, pembeli “berhadapan” dan berkomunikasi dengan sistem yang
“mewakili” penjual. Sudah barang tentu, E-Commerce ini membutuhkan sistem yang
mampu menjamin keamanan transaksi tersebut.[1]
Era Perdagangan Global membutuhkan dukungan Digital Economy yang tercermin
dengan lahirnya aktivitas perdagangan secara elektronis (Electronic trading),
dalam berbagai bentuk kegiatan seperti : perdagangan retail, pelelangan barang,
penawaran jasa, dan sebagainya. Sebagai konsekwensinya, toko tradisional
digantikan oleh toko elektronis yang dikenal dengan nama : Cyberstore, Virtual
Store, Digital Market, Electronic Mall, dan sebagainya. Pertumbuhan Digital
economy ini tentunya memberikan dampak positip maupun negatip terhadap kehidupan
ekonomi global yang tidak lagi mengenal batas territorial suatu negara.[1]
Klasifikasi E-Commerce
Business to Business
(B2B)
E-Commerce pada business to business
merupakan transaksi atau kegiatan kerjasama yang dilakukan secara online pada
transaksi penjualan, pembelian atau transaksi lainnya dan juga kerjasama yang
dilakukan antar perusahaan bisnis.
Business to Costumer
(B2C)
Dapat disebut sebagai bisnis
kecil-kecilan atau bisnis eceran. Karna pada klasifikasi ini transaksi yang
terjadi biasanya merupakan transaksi kecil seperti pembelian perorangan. Namun
perdagangan atau bisnis ini tetap melalui internet. Pada business to customer
ini, tujuan dari perusahaan adalah memuaskan pelanggan atau customer. Bagian
perusahaan pada B2C ini biasanya merupakan toko retail atau dapat disebut toko
kecil dan merupakan tangan kedua atau ketiga.
Customer to Business
(C2B)
Customer to Business merupakan pihak
perseorangan yang melakukan penawaran kepada suatu perusahaan atau organisasi
berupa sebuah layanan. Sehingga pada C2B, antara Customer dan Perusahaan dapat
saling memberikan feedback atau timbal balik yang sama-sama bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang memuaskan, dan sama-menguntungkan untuk masing-masing
pihak.
Customer to Customer
(C2C)
Customer to customer merupakan
transaksi atau kerjasama yang terjadi antara sesame pelanggan atau antar
perseorangan. Pada C2C, biasanya merupakan kerjasama antar perseorangan yang
bertujuan untuk melakukan bisnis kepada perusahaan yang melakukan bisnis ke
konsumen (C2B2C). Ini berarti, konsumen akan melakukan kontak bisnis untuk
mencari pelanggan atau konsumen lain, Biasanya C2C digunakan pada situs E-Bay, situs
perjodohan, kaskus, bukalapak, dll.
Aspek pendukung E-Commerce
Guna menjalankan bisnis elektronis, dibutuhkan aspek-aspek pendukung yang tidak
persis sama dengan bisnis yang konvensional, olehkarena pembeli tidak secara
langsung berinteraksi dengan penjual. Beberapa aspek yang penting untuk
diperhatikan adalah :
a. Aspek Hukum (Legal) : Hukum yang mengatur proses bisnis pada E-Commerce untuk melindungi hak pembeli dan perusahaan penjual, misalnya untuk menyatakan bahwa suatu transaksi dinyatakan sah atau tidak.
a. Aspek Hukum (Legal) : Hukum yang mengatur proses bisnis pada E-Commerce untuk melindungi hak pembeli dan perusahaan penjual, misalnya untuk menyatakan bahwa suatu transaksi dinyatakan sah atau tidak.
b. Aspek Etika Bisnis Elektronis : Kode etik yang harus dita’ati oleh perusahaan dalam kaitan dengan hubungan antar perusahaan elektronis ataupun antara perusahaan dengan pelanggan (misalnya tentang kerahasiaan identitas pelanggan).
c. Aspek Teknologi : yang berkaitan dengan teknologi pendukung E-Commerce, baik perangkat keras (hardware), maupun perangkat lunak (software) yang handal (reliable) dan aman (secure).
d.
Aspek Ekonomi Global, untuk digunakan sebagai landasan yang berlaku universal
di semua negara bagi para pelaku E-Commerce.
Keseluruhan
aspek tersebut perlu dikaji secara mendalam dan dipersiapkan dengan baik untuk
mendukung perkembangan E-Commerce.
Komponen E-Commerce
Ditinjau dari sisi Teknologi Informasi, kegiatan E-Commerce harus didukung oleh
komponen-komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
yang membangun :
a. Situs WEB : merupakan sebuah sistem komputer yang bertindak sebagai server bagi transaksi bisnis dan dilengkapi sistem basis data untuk Datawarehouse.
a. Situs WEB : merupakan sebuah sistem komputer yang bertindak sebagai server bagi transaksi bisnis dan dilengkapi sistem basis data untuk Datawarehouse.
b.
Jaringan komunikasi data (jaringan komputer) : sebagai media lalulintas data
antara client (pembeli) dan server (situs WEB).
c.
Protokol komunikasi data : berupa kumpulan aturan komunikasi data yang
mengendalikan pertukaran (pengiriman/penerimaan) data.
d.
Antarmuka pemakai (user interface) : pada sisi pengguna, sistem komputer client
harus dilengkapi dengan perangkat lunak browser untuk mengakses
data/informasi yang ada pada sistus WEB (misal : Explorer, Netscape, …).
Disamping komponen tersebut, tentu harus ada komponen lain yang mendukung dan
mengendalikan kegiatan perdagangan, yakni :
- Manajemen perusahaan
- Sistem pergudangan (product warehouse)
- Sistem distribusi barang, dan
sebagainya.
Lingkungan E-Commerce
Kegiatan E-Commerce membutuhkan dukungan lingkungan di luar perusahaan, baik
untuk transaksi keuangan maupun untuk pengiriman barang. Seperti
yang telah disinggung di atas, pembayaran dilakukan secara elektronis
menggunakan jasa perbankan atau institusi finansial lainnya. Sedangkan
pengiriman barang melibatkan perusahaan ekspedisi barang (freight forwarder)
yang memiliki jaringan luas atau jasa pos.
Dalam
hal transaksi keuangan untuk pembayaran harga barang yang dibeli, perusahaan
elektronis harus menggunakan jasa jaringan perbankan internasional, dimana
pembayaran dilakukan dengan satu jenis mata uang yang disepakati sebagai alat
pembayaran yang sah (dalam US$ misalnya). Prosedur pembayaran tersebut tentu
harus mengikuti aturan yang berlaku dalam sistem Perbankan Internasional.
Pengiriman barang dari gudang perusahaan ke tangan pembeli bukan suatu hal yang
sederhana, karena pengiriman lintas negara harus mengikuti aturan bea-cukai di
negara pengirim maupun penerima. Olehsebab itu jasa pengiriman barang ini
menjadi sangat vital, karena membutuhkan jasa pengiriman yang cepat dan aman.
Dampak Positif Dan Negatif E-Commerce
Dampak positif dari E-Commerce antara lain:
·
Aliran
pendapatan (Revenue Stream) baru yang mungkin jauh lebih menjanjikan yang
tidak ditemui di sistem jual beli di pasar tradisional.
·
Mampu
meningkatkan market exposure.
·
Mampu
mengurangi biaya operasional(operating cost).
·
Dapat
memperluas jangkauan (global reach).
·
Mampu
meningkatkan customer loyality.
·
Mampu
meningkatkan supplier management.
·
Dapat
mempersingkat waktu produksi.
·
Meningkatkan value
chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatif dari E-Commerce antara lain:
·
Akan
kehilangan dari segi finansial secara langsung karena adanya kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia
telah mengganti semua data finansial yang ada.
·
Adanya
pencurian informasi yang sangat rahasia dan berharga. Gangguan yang muncul bisa
membongkar semua informasi rahasia itu pada pihak yang tidak berhak dan
mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
·
Kehilangan
kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan karena gangguan pelayanan. Seperti
kesalahan yang bersifat non-teknis(aliran listrik tiba-tiba padam).
·
Adanya
pengaksesan ke sumber pihak yang tidak berhak. Seperti seorang hacker yang
membobol sistem perbankan. Kemudian memindahkan sejumlah rekening milik orang
lain ke rekeningnya sendiri.
·
Dapat
kehilangan sebuah kepercayaan dari para konsumen. Karena faktor-faktor seperti
adanya usaha sengaja yang dilakukan oleh pihak luar yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
·
Terjadinya
kerugian yang tidak terduga-duga, karena adanya gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, kesalahan dari faktor manusia ataupun kesalahan dari
sistem elektronik.
Contoh-contoh E-Commerce
·
Belanja
Online
Membeli dan menjual barang di Internet
adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat
etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan
membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara
online adalah Amazon.com.
·
Internet Banking
Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan
keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita
mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekening
bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.
·
Tiket online
Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket
pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir
semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online
menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket.
Manfaat E-commerce
Manfaat dari digunakannya E-Commerce
ini adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan
kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang
yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order
cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa
dipercepat yakni bisa 5 hari saja.
Proses yang cepat tentunya akan
meningkatkan pendapatan. Berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan
melalui internet sangat berbeda dengan berbelanja atau melakukan transaksi
perdagangan di dunia nyata. Dengan E-Commerce memungkinkan kita bertransaksi
dengan cepat dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, di
mana pihak pembeli (buyer) cukup mengakses internet ke website perusahaan yang
mengiklankan produknya di internet, yang kemudian pihak pembeli (buyer) cukup
mempelajari term of condition (ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan) pihak
penjual.
Jurnal:
Referensi: