Pages

Rabu, 02 Desember 2015

E-Commerce

Nama             : Aditya Dian Pradana
Kelas             : 4KA32
NPM               : 10112226
Kelompok     : 1


Pengertian E-Commerce
E-Commerce atau dapat disebut juga sebagai perdagangan elektronik merupakan suatu hal yang dapat berkaitan dengan penjualan, pembelian atau transaksi keuangan lainnya namun dihubungkan melalui media internet.
Dalam dunia perdagangan global sa’at ini, transaksi elektronis adalah suatu hal yang tidak mungkin terhindarkan. Electronic Commerce (E-Commerce) adalah suatu contoh produk dari kemajuan Teknologi Informasi,dimana transaksi bisnis tidak lagi dilakukan secara konvensional, yang mengharuskan pembeli berinteraksi langsung dengan penjual (secara fisik)  atau adanya keharusan menggunakan uang tunai (cash). Tetapi penjual diwakili oleh suatu sistem yang melayani pembeli  secara online dengan melalui media jaringan komputer. Dalam melakukan transaksi, pembeli “berhadapan” dan berkomunikasi dengan sistem yang “mewakili” penjual. Sudah barang tentu, E-Commerce ini membutuhkan sistem yang mampu  menjamin keamanan transaksi tersebut.[1]
              Era Perdagangan Global membutuhkan dukungan Digital Economy yang tercermin dengan lahirnya aktivitas perdagangan secara elektronis (Electronic trading), dalam berbagai bentuk kegiatan seperti : perdagangan retail, pelelangan barang, penawaran jasa, dan sebagainya. Sebagai konsekwensinya, toko tradisional digantikan oleh toko elektronis yang dikenal dengan nama : Cyberstore, Virtual Store, Digital Market, Electronic Mall, dan sebagainya. Pertumbuhan Digital economy ini tentunya memberikan dampak positip maupun negatip terhadap kehidupan ekonomi global yang tidak lagi mengenal batas territorial suatu negara.[1] 
  
Klasifikasi E-Commerce

Business to Business (B2B)
E-Commerce pada business to business merupakan transaksi atau kegiatan kerjasama yang dilakukan secara online pada transaksi penjualan, pembelian atau transaksi lainnya dan juga kerjasama yang dilakukan antar perusahaan bisnis.

Business to Costumer (B2C)
Dapat disebut sebagai bisnis kecil-kecilan atau bisnis eceran. Karna pada klasifikasi ini transaksi yang terjadi biasanya merupakan transaksi kecil seperti pembelian perorangan. Namun perdagangan atau bisnis ini tetap melalui internet. Pada business to customer ini, tujuan dari perusahaan adalah memuaskan pelanggan atau customer. Bagian perusahaan pada B2C ini biasanya merupakan toko retail atau dapat disebut toko kecil dan merupakan tangan kedua atau ketiga.

Customer to Business (C2B)
Customer to Business merupakan pihak perseorangan yang melakukan penawaran kepada suatu perusahaan atau organisasi berupa sebuah layanan. Sehingga pada C2B, antara Customer dan Perusahaan dapat saling memberikan feedback atau timbal balik yang sama-sama bertujuan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan, dan sama-menguntungkan untuk masing-masing pihak.

Customer to Customer (C2C)
Customer to customer merupakan transaksi atau kerjasama yang terjadi antara sesame pelanggan atau antar perseorangan. Pada C2C, biasanya merupakan kerjasama antar perseorangan yang bertujuan untuk melakukan bisnis kepada perusahaan yang melakukan bisnis ke konsumen (C2B2C). Ini berarti, konsumen akan melakukan kontak bisnis untuk mencari pelanggan atau konsumen lain, Biasanya C2C digunakan pada situs E-Bay, situs perjodohan, kaskus, bukalapak, dll.
Aspek pendukung E-Commerce
            Guna menjalankan bisnis elektronis, dibutuhkan aspek-aspek pendukung yang tidak persis sama dengan bisnis yang konvensional, olehkarena pembeli tidak secara langsung berinteraksi dengan penjual. Beberapa aspek yang penting untuk diperhatikan adalah :
 
a. Aspek Hukum (Legal) : Hukum yang mengatur proses bisnis pada E-Commerce untuk melindungi hak pembeli dan perusahaan penjual, misalnya untuk menyatakan bahwa suatu transaksi dinyatakan sah atau tidak.

b. Aspek Etika Bisnis Elektronis : Kode etik yang harus dita’ati oleh perusahaan dalam kaitan dengan hubungan antar perusahaan elektronis ataupun antara perusahaan dengan pelanggan (misalnya tentang kerahasiaan identitas pelanggan).

c. Aspek Teknologi : yang berkaitan dengan teknologi pendukung E-Commerce, baik perangkat keras (hardware), maupun perangkat lunak (software) yang handal (reliable) dan aman (secure).

d. Aspek Ekonomi Global, untuk digunakan sebagai landasan yang berlaku universal di semua negara bagi para pelaku E-Commerce.
Keseluruhan aspek tersebut perlu dikaji secara mendalam dan dipersiapkan dengan baik untuk mendukung perkembangan E-Commerce.

Komponen E-Commerce
            Ditinjau dari sisi Teknologi Informasi, kegiatan E-Commerce harus didukung oleh komponen-komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang membangun :
 
a. Situs WEB : merupakan sebuah sistem komputer yang bertindak sebagai server bagi transaksi bisnis dan dilengkapi sistem basis data untuk Datawarehouse.
b. Jaringan komunikasi data (jaringan komputer) : sebagai media lalulintas data antara client  (pembeli) dan server (situs WEB).
c. Protokol komunikasi data : berupa kumpulan aturan komunikasi data yang mengendalikan pertukaran (pengiriman/penerimaan) data.
d. Antarmuka pemakai (user interface) : pada sisi pengguna, sistem komputer client harus dilengkapi dengan perangkat lunak browser untuk mengakses data/informasi yang ada pada sistus WEB (misal : Explorer, Netscape, …).
              Disamping komponen tersebut, tentu harus ada komponen lain yang mendukung dan mengendalikan kegiatan perdagangan, yakni :
-       Manajemen perusahaan
-       Sistem pergudangan (product warehouse)
-       Sistem distribusi barang, dan sebagainya.

Lingkungan E-Commerce
              Kegiatan E-Commerce membutuhkan dukungan lingkungan di luar perusahaan, baik untuk transaksi keuangan maupun untuk pengiriman barang.   Seperti yang telah disinggung di atas, pembayaran dilakukan secara elektronis menggunakan jasa perbankan atau institusi finansial lainnya. Sedangkan pengiriman barang melibatkan perusahaan ekspedisi barang (freight forwarder) yang memiliki jaringan luas atau jasa pos. 
Dalam hal transaksi keuangan untuk pembayaran harga barang yang dibeli, perusahaan elektronis harus menggunakan jasa jaringan perbankan internasional, dimana pembayaran dilakukan dengan satu jenis mata uang yang disepakati sebagai alat pembayaran yang sah (dalam US$ misalnya). Prosedur pembayaran tersebut tentu harus mengikuti aturan yang berlaku dalam sistem Perbankan Internasional.
                Pengiriman barang dari gudang perusahaan ke tangan pembeli bukan suatu hal yang sederhana, karena pengiriman lintas negara harus mengikuti aturan bea-cukai di negara pengirim maupun penerima. Olehsebab itu jasa pengiriman barang ini menjadi sangat vital, karena membutuhkan jasa pengiriman yang cepat dan aman.

Dampak Positif Dan Negatif E-Commerce
Dampak positif dari E-Commerce antara lain:
·         Aliran pendapatan (Revenue Stream) baru yang mungkin jauh lebih menjanjikan yang tidak ditemui di sistem jual beli di pasar tradisional.
·         Mampu meningkatkan market exposure.
·         Mampu mengurangi biaya operasional(operating cost).
·         Dapat memperluas jangkauan (global reach).
·         Mampu meningkatkan customer loyality.
·         Mampu meningkatkan supplier management.
·         Dapat mempersingkat waktu produksi.
·         Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negatif dari E-Commerce antara lain:
·         Akan kehilangan dari segi finansial secara langsung karena adanya kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
·         Adanya pencurian informasi yang sangat rahasia dan berharga. Gangguan yang muncul bisa membongkar semua informasi rahasia itu pada pihak yang tidak berhak dan mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
·         Kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan karena gangguan pelayanan. Seperti kesalahan yang bersifat non-teknis(aliran listrik tiba-tiba padam).
·         Adanya pengaksesan ke sumber pihak yang tidak berhak. Seperti seorang hacker yang membobol sistem perbankan. Kemudian memindahkan sejumlah rekening milik orang lain ke rekeningnya sendiri.
·         Dapat kehilangan sebuah kepercayaan dari para konsumen. Karena faktor-faktor seperti adanya usaha sengaja yang dilakukan oleh pihak luar yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
·         Terjadinya kerugian yang tidak terduga-duga, karena adanya gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, kesalahan dari faktor manusia ataupun kesalahan dari sistem elektronik.

Contoh-contoh E-Commerce

·         Belanja Online
Membeli dan menjual barang di Internet adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah Amazon.com.

·         Internet Banking
Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekening bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.

·         Tiket online
Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket.


Manfaat E-commerce
Manfaat dari digunakannya E-Commerce ini adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa dipercepat yakni bisa 5 hari saja.
Proses yang cepat tentunya akan meningkatkan pendapatan. Berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan melalui internet sangat berbeda dengan berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan di dunia nyata. Dengan E-Commerce memungkinkan kita bertransaksi dengan cepat dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, di mana pihak pembeli (buyer) cukup mengakses internet ke website perusahaan yang mengiklankan produknya di internet, yang kemudian pihak pembeli (buyer) cukup mempelajari term of condition (ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan) pihak penjual.

Jurnal:

Referensi:



 
Blogger Templates