Pages

Minggu, 28 Oktober 2012

BAB IX. Agama Dan Masyarakat


Agama dan Masyarakat
            Kaitan agama dan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah figur sosial dan argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran maut menimbulkan religi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya sampai para tasauf.
            Bukti diatas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi suatu tindakan individu dalam tindakan sosialnya.

1.   Fungsi Agama
Untuk mendiskusikan fungsi agama terdapat 3 aspek penting yaitu: kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Sejak dulu sampai saat ini, agama masih tetap ada dan memiliki fungsi, bahkan dapat memerankan sejumlah fungsi.
Sebagai kerangka acuan penelitian empiris, teori fungsional memandang masyarakat sebagai suatu lembaga sosial yang seimbang. Manusia mementaskan dan menolakkan kegiatannya menurut norma yang berlaku umum, peranan beserta statusnya.

2.   Pelembagaan Agama
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan 3 tipe, meskipun tidak menggambarkan seuruhnya secara utuh ( Elizabeth K. Notingham, 1954 )
a.    Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-Nilai Sakral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agam yang sama. Agama menyusup kedalam aktifitas yang lain. Sifat-sifatnya:
-       Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral kedalam sistem masyarakat secara mutlak
-       Dalam keadaan agama lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi pengintegrasian dan pensatuan bagi seluruh anggota masyarakat
b.    Masyarakat Praindustri yang Berkembang
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam masyarakat ini, tetapi dalam keadaan yang sama lingkungan yang sakral dan sekular itu sedikit banyaknya dapat dibedakan. Dilain pihak agama tidak memberikan dukungan sempurna terhadap aktifitas sehari-hari. Agama hanya memberikan dukungan terhadap adat istiadat dan terkadang merupaan sistem tingkah laku tandingan terhadap sistem yang disahkan.
 
Blogger Templates